Minggu, 15 April 2012

Seorang Buruh Menjadi Pengusaha Setelah Dipecat



Seorang Buruh Menjadi Pengusaha Setelah Dipecat




Liputan6.com, Depok: Langkah Sukawi patut ditiru. Setelah dipecat, dia tak lantas putus asa. Perlahan, Sukawi bangkit mengubah nasib, dari seorang buruh menjadi majikan usaha jahit.

Awalnya, Sukawi bekerja di sebuah perusahaan garmen. Namun tiga tahun lalu, dia diberhentikan karena perusahaannya bangkrut.

Dia lalu memutar otak. Bermodal mesin jahit bekas dan tempat pinjaman, dia memulai usaha jahit. Tak hanya itu, dia juga mengumpulkan sejumlah rekannya yang senasib untuk sama-sama membangun usahanya tersebut.

Bagi Tumiran, pekerja, Sukawi yang merupakan temannya itu memang pahlawan. Dia mampu menolong buruh lain di saat mereka tengah kebingungan soal pekerjaan.

Usaha Sukawi terus berkembang. Kini dia sudah mempunyai puluhan mesin jahit. Jumlah karyawannya mencapai 45 orang dengan omzet Rp 30 juta perbulan.

Omzet itu kemudian dibagi kepada para karyawannya. Dengan begitu beban ekonomi Sukawi, Tumiran, dan karyawan yang lain berkurang. Meski jauh dari layak, mereka tetap bersykur karena masih dapat bekerja dan bertahan hidup.(ULF)



review:
Seseorang yang tidak patah semangat walaupun awalnya seorang buruh, namun perjuangan untuk memperbaiki nasibnya sangat tinggi. Dengan semangat yang kuat, Bapak Sukawi mengajak teman-temannya yang diberhentikan dari perusahaannya dan membuka usaha baru. Usaha yang dibuatnya tidak hanya mengubah hidupnya, tetapi beliau juga membuka lapangan kerja baru. Sampai sekarang karyawannya mencapai 45 orang dan usahanya menghasilkan omzet sebanyak RP. 30Juta/bulan. Walaupun terkena musibah apapun, kita tidak boleh putus asa. Hidup adalah perjuangan untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar