Bintang membantu mencari nafkah mengingat keterbatasan ibunda tercinta. Kedua kaki ibunya putus akibat tertabrak kereta api Premix Ekspres di Desa Klepo, Kutoarjo, tiga tahun silam.
Beragam lagu dibawakan Bintang. Meski cuma berbekal lagu yang didapat dari sekolah, seperti lagu Pelangi dengan petikan jemari tangannya melalui gitar yang fals. Bocah yang bercita-cita jadi polisi itu mengaku sengaja tak melibatkan kedua kakaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar ikut mengamen. Sebab mereka tak mau diajak dan memilih bermain-main di rumah.
Namun bagi Bintang, terasa punya beban berat jika sehari saja tak mengamen demi membahagiakan ibundanya yang cacat fisik. Bagi Bintang yang penting tidak mengganggu sekolahnya dan apa yang didapat adalah halal.
Sementara Sariyani hanya bisa pasrah. Ia terpaksa mengizinkan Bintang mengamen demi mendapatkan uang menggantikan dirinya yang tak lagi bisa bekerja. Apalagi Ngatijo, suaminya telah meninggal akibat kecelakaan yang sama sehingga praktis mengubah kondisi ekonominya hancur.(AIS)
sumber: http://berita.liputan6.com/read/385556/bocah-tk-cari-nafkah-gantikan-ibunya
Dengan umur yang masih sangat belia, bintang rela bekerja untuk menghidupi kehidupannya bersama ibunya. Walaupun ibunya tidak menyetujuinya tetapi keadaan yang memaksa bintang pun mengamen setelah dia pulang sekolah. Kasih yang tulus dari Bintang seorang anak kecil yang tanpa lelah bernyayi dari dalal bisa ataupun disepanjang jalan demi mendapat uang yang mungkin tidak seberapa untuk menghidupi keluarganya. Perjuangan hidupnya yang sungguh berat ini harus di contoh. Dia tidak pernah mengeluh dan berusaha untuk membahagiakan ibunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar