Jumat, 20 April 2012

Mendikbud Optimistis Kecurangan UN Bisa Diminimalkan

Liputan6.com, Jakarta: Ujian Nasional tingkat sekolah menengah atas dan kejuruan pada hari pertama berjalan dengan lancar. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M. Nuh berharap dapat meminimalkan kecurangan dalam ujian dengan format baru ini.

Saat ditemui di Jakarta, Senin (16/4), Mendikbud menjelaskan saat ini pihaknya membuat lima macam soal yang berbeda sama sekali dalam satu ruangan. Dengan demikian, siswa tidak dengan mudah mencontek.

M. Nuh mencontohkan jika jumlah siswa yang ikut Ujian Nasional di dalam kelas berjumlah 20 orang, maka duduknya diatur sedemikian rupa. Pola duduknya lima lajur ke samping dan ke belakangnya empat baris.

Siswa yang duduk bersebelahan memiliki soal yang berbeda dengan yang di sampingnya. Karena ada lima macam soal sehingga siswa tidak mudah mencontek. Setiap hari, siswa pun tidak tahu akan dapat tipe berapa soal ujiannya. "Kalau hari ini ia dapat tipe soal A, belum tentu besok dia akan dapat tipe A. Bisa jadi tipe B, C, D atau E," imbuhnya.(ADI/ANS)



sumber: http://berita.liputan6.com/read/389131/mendikbud-optimistis-kecurangan-un-bisa-diminimalkan


review: 
Meminimalkan kecurangan pada ujian mungkin saja dapat terjadi andai saja terdapat penyamarataan pendidikan pada seluruh Sekolah Menegah Atas maupun Sekolah Menengah Pertama  yang ada di Indonesia. Kebocoran soal UN pun karena adanya pihak-pihak dalam yang ingin mencari keuntungan. Para pelajar pun menggunakan bocoran karena mereka takut akan momok dari UN dan mereka tau akan kekurangan mereka. Waktu untuk mengulang pelajaran dari 3tahun pun sangat sempit. Walaupun belajar sekeras apapun pasti ada saatnya kita lupa.
Konon sekarang nilai UN menjadi patokan utama untuk masuk ke Perguruan tinggi. Namun menurut pandangan saya apabila ini dilakukan semakin banyak kecurangan-kecurangan yang terjadi. Ujian Nasional tidak seharusnya menjadi patokan anak itu lulus atau tidak. Pelajaran yang diberikan dan karakter guru-guru di setiap sekolah pun berbeda-beda, dan hanya mereka yang tahu kemampuan anak murid yang sebenarnya.
Untuk menentukan lulus atau tidaknya, pihak sekolah lah yang harus menentukan , sedangkan Ujian Nasional sebagai pengukur kemampuan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar